Suatu hari aku melihatnya duduk termenung di bawah gerimis..
Tatapan matanya hampa penuh luka..
Ia tak tersenyum ataupun menangis..
Ekspresinya begitu datar dan terlihat begitu beku..
aku terus mengamatinya dari balik pohon..
Aku tak ingin mengusiknya..
Meskipun hatiku ingin untuk seekedar menyapa ataupun mengetahui namanya..
Tapi hingga kini aku tak pernah tahu siapa dia..
Dan yang pasti dia selalu termenung di bawah gerimis januari 18, bersama nyanyian bintang dan bulan yang hendak merayakan kehadirannya..
Sabtu, 30 Agustus 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar